Bertahun memendam derita
Mematri kasih rindu dan setia
Sesaknya nafas tidak terhela
Sakitnya rindu tidak terucap
dengan bicara.
Munculnya dirimu di hadapan mata
Merentap kejam seluruh panca
indera
Seluruh sudut pandangan seakan
gelap gelita
Umpama bulan dilanda gergana.
Dia di sisimu anggun jelita
Laksana bulan bertemankan bintang
kejora
Aku hanya si pungguk yang hina
Mengharap bulan datang ke riba.
Remuknya hati tidak terkata
Mengharap kasih tiada balasnya
Ku ubat sendiri luka di dada
Ku semadikan semuanya menjadi
legenda.
No comments:
Post a Comment